Tawassul secara bahasa bermaksud mendekatkan diri.
Secara istilah, ianya memberi erti mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. dengan mentaati serta mengibadati-Nya, mengikuti para Nabi dan Rasul-Nya dan dengan setiap amalan yang dicintai dan diredhai oleh-Nya.
______________________________________
Tawassul yang yang telah disepakati oleh para ulama akan keharusannya (kebolehannya) ialah:
1. Bertawassul dengan zat, nama & sifat Allah s.w.t.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-A'raf, ayat 180:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Maksudnya:
Hanya milik Allah nama-nama yang baik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
2. Bertawassul dengan amal soleh.
Berdasarkan hadis Rasulullah s.a.w. yang Sahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim serta an-Nasa'i daripada Ibnu Umar r.a. mengenai kisah 3 orang yang terperangkap di dalam gua.
Orang pertama bermohon kepada Allah dengan tawassul amal solehnya berbakti terhadap kedua ibu bapa.
Orang kedua bermohon kepada Allah dengan tawassul amal solehnya yang telah menghindari zina.
Orang ketiga pula bermohon kepada Allah dengan tawassul amal solehnya yang telah memulangkan bayaran upah pekerjanya berlipat kali ganda.
3. Bertawassul dengan doa orang lain.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Hasyr ayat 10:
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Maksudnya:
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, ampunkanlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
__________________________________________
Adapun tawassul yang diperselisihkan, ialah:
1. Bertawassul dengan zat atau peribadi seseorang, sama ada Nabi, Rasul atau wali.
2. Bertawassul dengan kedudukan, hak, kehormatan atau berkat seseorang, sama ada Nabi atau Wali.
3. Bertawassul dengan bersumpah atas Allah dengan seseorang, sama ada Rasul, Nabi atau wali.
+ Menurut pendapat yang pasti, bertawassul dengan Nabi s.a.w. diperbolehkan dan hujah untuk melakukan demikian adalah kuat. Ini kerana Nabi s.a.w. merupakan pemimpin sekalian anak Adam. Dan kemuliaan martabatnya di sisi Allah s.w.t. sudah tidak dapat disangkal lagi. Adapun tawassul kepada Allah dengan selain beliau (Nabi Muhammad s.a.w.), hujahnya lemah (tidak sekuat hujah tawassul dengan Nabi s.a.w.).
______________________________________
Wallahu a'lam bis shawab...
Rujukan:
1. Pengantar Tasawwuf Islam. Dr. Musa bin Fathullah Harun.
Saturday, June 26, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment